Manfaat Kumis Kucing
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asterida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon stamineus Benth.
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis, infeksi kandung kemih dan Batu dalam kandung kemih, Sakit kencing batu, Batu kantung empedu, Encok, Bengkak kandung kemih, Infeksi saluran kencing,keputihan.
Khasiat daun kumis kucing
Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Tanaman ini memiliki sejumlah khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.
Menurut buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia karya Dr Setiawan Dalimartha, seperti dikutip situs pusat data perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia (Persi), bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji maupun setek batang.
Herba tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Herba kumis kucing ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing. Untuk mengobati penyakit infeksi ginjal dan hipertensi, cuci 30 gram herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus itu semua dalam tigha gelas air sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas sebanyak dua kali sehari.
Bagi yang menderita infeksi saluran kencing, sering buang air kecil (volume sedikit dan anyang-anyangan), bisa dicoba penyembuhannya dengan ramuan herba segar daun kumis kucing, meniran, dan akar alang-alang masing-masing 30 gram lalu dicuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut selanjutnya dipotong-potong seperlunya lalu direbus dalam tiga gelas air hingga hanya tersisa setengahnya. Setelah dingin, air tersebut kemudian diminum masing-masing setengah gelas sebanyak tiga kali sehari.
Untuk mengobati kencing batu, 90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, minumlah sebanyak tiga kali sehari masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
Tanaman kumis kucing selain sebagai tanaman hias juga berkhasiat sebagai pengobatan herbal yang banyak diminati berbagai negara.Tanaman Kumis kucing dipercaya bisa menyembuhkan berbagai keluhan organ saluran reproduksi seperti infeksi kandung kemih, batu dalam kandung kemih, bengkak kandung kemih, kencing batu, batu kandung empedu, encok, infeksi saluran kencing hingga keputihan.
Dan kumis kucing diekspor ke mancanegara, tetapi harus memiliki persyaratan ekspor yaitu tidak boleh menggunakan pupuk pestisida seperti urea, NH3, serta kandungan tanah terbebas dari logam bera, timbal, karbon, residu dan bahan kimia lainnya. Hal ini dikarenakan tidak mudah untuk memasuki pasar ekspor karena harus memenuhi berbagai persyaratan serta ketatnya persaingan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vetnam. Meskipun demikian, Indonesia masih menjadi negara pengekspor kumis kucing yang terbesar, yakni 50ton/bulan ke berbagai negara tujuan.
0 comments:
Posting Komentar