Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Misalnya jamu, obat tolak angina cair, dsb. Seperti kita ketahui obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.
Sedangkan definisi pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism juga dikenal sebagai pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk pengobatan, medis secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang lingkup dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk produk-produk jamur dan lebah, mineral-mineral, kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang tertentu.
Pengobatan herbal atau herbalism telah dipraktikkan sejak dulu. Pada zaman Rasulullah SAW, beliau menggunakan obat-obat herbal seperti habbatusaudah untuk mengobati beberapa penyakit. Keampuhan obat herbal memang tidak diragukan lagi, sejak dulu hingga pada zaman yang sangat moderen seperti sekarang ini. Obat herbal saat ini telah diproduksi mengikuti perkembangan zaman sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi.
Menurut dr. Amarullah Siregar, DiHom., DNMed., M.Sc, PhD., Obat herbal memiliki kemampuan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh. Hal ini disebabkan kemampuan kerja obat herbal dalam lingkup sel dan molekuler. Sementara obat kimia hanya memperbaiki beberapa fungsi sistem tubuh.
Sementara itu, Dr. Susiani Purbaningsih DEA, ahli Biologi dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa tidak seperti obat kimia, efek samping yang ditimbulkan karena pengobatan herbal, kalaupun ada, sangat kecil. Makanan herbal/ makanan kesehatan alami tidak mempunyai efek sebesar efek kimia.
Tips-tips Untuk memperoleh hasil yang diharapkan, produk obat herbal harus disiapkan dan digunakan dengan cara yang tepat. Berikut adalah tips-tips dari Dr. Susiani di dalam penggunaanproduk obat herbal:
1. Mengenali tumbuhan obat. Tumbuhan obat harus dikenali baik-baik oleh karena ada tumbuhan yang memiliki ciri serupa, namun khasiat berbeda. Misalnya, 3 jenis kunyit putih masing-masing memberikan 3 khasiat berbeda.
2. Memelihara bahan mentah obat herbal. Bahan mentah obat herbal harus bebas polusi dan lebih baik dipelihara secara organik, tidak menggunakan bahan kimia yang dapat menumpuk di dalam bahan mentah (obat alami).
3. Panen pada saat yang tepat. Tumbuhan obat dipanen pada saat yang tepat, yaitu saat senyawa berkhasiat sudah terbentuk dan belum terdegradasi alami oleh tumbuhannya. Ini bisa dijadikanobat alami dan banyak yang dijadikan bahan makanan kesehatan.
4. Menyiapkan obat produk herbal. Obat herbal disiapkan melalui proses pencucian terjamin dan proses pengeringan harus baik (dalam temperatur rendah).
5. Mengenali kebutuhan tubuh konsumsi obat produk herbal dalam jumlah yang tepat (sesuai dengan kebutuhan tubuh) sehingga efek samping terhindarkan.
Sumber Tanaman Herbal yang sangat kaya sejak zaman nenek moyang kita sudah dimanfaatkan sebagai ramuan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Sayangnya apresiasi masyarakat terhadap Obat Herbal masih belum seperti yang diharapkan.
Menurut BPOM RI klasifikasi Produk Herbal dibedakan menjadi 3 tingkatan herbal, antara lain :
1. Jamu, aman dikonsumsi dan khasiatnya dikenal berdasarkan pengalaman empiris.
2. Herbal terstandar, aman dikonsumsi dengan bahan baku Tanaman Obat Herbal yang telah terstandarisasi dan klaim khasiat sudah diuji secara pre-klinis terhadi hewan percobaan.
3. Fitofarmaka, sampai saat ini Obat Herbal yang satu ini adalah yang paling tinggi tingakatanya karena selain aman dikonsumsi, bahan baku herbalnya telah terstandariasi dan klaim khasiat sudah teruji secara klinis terhadap pasien,
Meniran (Phyllantus Nirruri ), merupakan Tanaman Herbal asli Indonesia . Hasil uji pre-klinis ( uji khasiat dan keamanan pada hewan percobaan ) sangat baik untuk memperkuat system imun ( daya tahan tubuh ).
Produk Herbal ini sangat dibutuhkan bagi pasien karena dapat mengurangi keparahan penyakit infeksi dan mempercepat penyembuhan serta mencegah terulangnya penyakit infeksi.
Penelitian Produk Obat Herbal tersebut pada saat ini dilakukan oleh DR Soeprapto, Maat, Apt ( doctor imunologi UNAIR dan juga seorang aphoteker sejak 1999. Penelitiannya kemudian dilanjutkan melalui berbagi uji klinis seperti terhadap penderita TB Paru, Herpes, Candidiasis. Berbagai uji klinis ini menjadi pembuktian bahwa ekstrak meniran yang kemudian diberi merk stimuno dapat memperkuat system imun tubuh. Baru pada tahun 2004 extrak ini memperoleh sertifikat fitofarmaka dari BPOM RI. Dan stimuno mulai dikspor ke Kamboja , Vietnam dan Singapura sebagai obat resep dokter.
0 comments:
Posting Komentar